Sekilas mudah
dikatakan, tapi sulit dipraktikkan. Untuk seorang ekstrovert yang memang selalu
menemukan kebahagiaan saat bicara di hadapan banyak orang mungkin memang mudah.
Tapi untuk seorang introvert, public speaking bagaikan neraka
dunia. Bagaimana bisa tenang dan santai, kalau berada di hadapan orang asing
saja sudah bisa membuatmu nervous, keringat dingin, dan deg-degan?
Apalagi berada di hadapan puluhan pasang mata? Rasa ingin menghilang saja itu
pasti muncul segera.
Tapi tenang.
Karena tak selamanya kamu bisa menghindari yang namanya presentasi, belajar
mengatasinya adalah mutlak. Caranya? Yuk scroll ke bawah!
1. Sebagai seorang introvert, kamu terbiasa berpikir
sebelum bicara. Slide presentasi yang mumpuni akan membantu mengatasi rasa
grogi
Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh kamu yang
introvert adalah kemampuan untuk berpikir masak-masak dahulu sebelum bicara.
Mengungkapkan isi pikiran dalam bentuk tulisan adalah keahliannya. Salah satu unsur penting presentasi adalah materi yang runut dan komprehensif. kamu bisa mencapainya dengan membuat slide presentasi yang juara. tuangkan apa yang ingin kamu sampaikan dalam bentuk slide-slide yang atraktif. Selain akan membuat audiens tertarik, slide-slide presentasi itu juga akan menjadi panduan untukmu menyampaikan materi presentasi.
2. Selain prepare, ada practice. Tak perlu malu
berlatih presentasi di depan cermin. Dan jangan ragu untuk berlatih di depan
temanmu
Apa yang membuat presentasi terkesan mengerikan adalah karena
kamu tidak tahu apa yang akan terjadi di sana. Persiapan yang sudah kamu
lakukan bisa hancur berantakan begitu kamu memasuki ruangan dan melihat a
pa yang di sana tidak sesuai dengan yang kamu pikirkan. Untuk meminimalkan risikonya, kamu bisa berlatih dulu sebelum hari-H.
pa yang di sana tidak sesuai dengan yang kamu pikirkan. Untuk meminimalkan risikonya, kamu bisa berlatih dulu sebelum hari-H.
Berlatih
presentasi di depan cermin adalah yang paling umum. Kamu bisa mengatur nada
suaramu, arah pandanganmu, dan mengetes penyampaian materi yang kamu punya.
Jangan ragu juga untuk mencoba presentasi di hadapan teman. Untuk membuat kesan
kamu berada dalam presentasi sesungguhnya, suruh temanmu untuk mengajukan
pertanyaan. Yang sulit pun tak apa. Dengan begitu sedikit banyak kamu sudah
mengantisipasi apa yang mungkin terjadi di hari H.
3. Berpuluh pasang mata memang menciutkan
nyali. Anggap mereka sebagai orang yang ingin mendengar ceritamu, bukan ingin
membantaimu
Apa yang membuat presentasi jadi semakin mengerikan
adalah karena kamu merasa inilah saatnya hari pembantaian itu tiba. Orang-orang
yang ada di sana akan menghujanimu dengan berbagai pertanyaan menyulitkan dan
bantahan yang menghancurkan pikiran yang yang kamu punya. Wajar bila memikirkan
hal ini membuat nyalimu seketika menciut. Karena itu, buang jauh-jauh bayangan
kamu akan dibantai. Orang-orang yang ada di sana, menatapmu dengan pandangan
beringas itu, hanyalah orang-orang yang ingin tahu. Mereka mencari informasi,
dan mengharapkan sebuah cerita darimu.
4. Bila menatap audiens secara langsung
membuatmu semakin grogi, temukan hal lain yang bisa kamu jadikan fokus tatapan
Terlibat kontak mata dengan audiens memang mengerikan.
Tatapan mereka, entah mengapa, membawa intimidasi yang mengecilkan nyali.
Padahal sih sebenarnya biasa saja. Tenang, kamu tidak harus menatap mata-mata
audiens kok selama presentasi. Kamu bisa mencari fokus tatapan dari salah satu
lokasi dalam ruangan.
Yang
paling umum, kamu bisa menatap titik tepat di atas kepala audiens. Jadi kamu
bisa seolah-olah kamu menatap mereka, padahal tidak juga. Dan jangan lupa,
sesekali edarkan mata ke sekeliling ruangan. Wajah audiens itulah yang
membuatmu keder duluan, karena itu, menghindarinya adalah solusi jitu.
5. Nervous adalah hal biasa. Semua orang pasti
mengalami, jadi, santai saja!
Belum juga sampai lokasi presentasi, kamu sudah gemetar
dan keringat dinginmu sudah keluar. Rasa-rasanya kamu tidak akan sanggup
memasuki ruangan, berdiri di depan, dan menghadapi mata-mata yang ingin tahu
itu. Itu wajar kok. Rasa gugup, tidak percaya diri, merasa tak sanggup itu bisa
dialami siapa saja saat hendak bicara di hadapan banyak orang. Bukan hanya kamu
seorang yang mengalaminya. Karena itu, jangan langsung menganggap dirimu payah
atau tak mungkin bisa. Karena nervous adalah salah satu kemampuan rasa yang
dimiliki manusia.
6. Sebelum memulai presentasi, ada baiknya
kamu tersenyum pada audiens. Selain membuat audiens tenang, juga akan
menenangkan dirimu sendiri
Percayakah kamu bahwa sebuah senyum bisa mengurangi
kegugupan? Senyum yang adalah hal sangat sederhana dan semua orang pasti bisa
itu bisa membantumu mengurangi nervous menjelang presentasi. Jangan lupa
untuk tersenyum saat memasuki ruangan. Dan jangan lupa tersenyum lagi saat kamu
hendak memulai presentasi. Selain membuat orang lain senang, senyum juga bisa
membuatmu lebih rileks secara otomatis. Jadi, supaya mentalmu tidak semakin
jatuh, sapalah audiens dengan senyumanmu.
7. Jadilah dirimu sendiri. Tak perlu
memaksa melucu bila memang kamu tidak suka melucu
Banyak orang yang berpikir bahwa presentasi yang
berhasil adalah presentasi yang hangat, cair, penuh lelucon, dan mengundang
gelak tawa dari audiens. Itu tandanya presentasimu tidak membosankan. Tapi
tidak selalu begitu kok. Jadilah dirimu sendiri. Kalau kamu memang punya sense
of humor yang tinggi, boleh lah kamu sesekali melucu. Tapi bila tidak, jangan
pernah memaksa, karena bisa-bisa jadinya malah garing. Bila kamu punya keahlian
bercerita secara runut dan mudah diterima, maksimalkan itu. Intinya, kamu tidak
harus membuat penonton tertawa. Yang penting adalah materi yang kamu bawa bisa
diterima.
8. Saat panik melanda, tarik nafas panjang
dan katakan pada dirimu sendiri: Ini bukan akhir dunia. Klasik memang, tapi
sangat berguna!
Bila rasa gugupmu sudah sampai puncaknya, cobalah untuk
mengucapkan mantra pada dirimu sendiri. Katakan bahwa akhir dunia masih jauh,
dan presentasi ini hanya akan berjalan selama 30 menit paling. Sekilas memang
klasik dan basi, karena kenyataan tidak sesederhana itu. Tapi cara ini cukup
membantu kok. Karena terkadang yang bisa menenangkan dirimu ya hanya dirimu
sendiri.
Apalah hal terburuk yang bisa terjadi dalam sebuah
presentasi yang hanya berjalan antara 20-40 menit? Paling banter hanya kamu
dicecar berbagai pertanyaan, yang sebenarnya tidak masalah bila kamu
benar-benar menguasai materi. Memang lebih mudah dikatakan daripada
dipraktikkan. Tapi tidak ada salahnya kan mencoba? Toh kamu juga tidak bisa
menghindar selamanya. Dan, hey, ini hanya presentasi kok :)
Source : Hipwee
Source : Hipwee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar